PROMOSI
TRAVELER WAJIB TAHU PENGERTIAN HIGH SEASON, LOW SEASON, DAN PEAK SEASON
Posted on October 15, 2016
Saat ini, istilah-istilah asing semakin jamak kita temukan di berbagai tulisan. Tidak terkecuali di berbagai artikel yang membahas mengenai perjalanan wisata. Kadangkala kita menemukan istilah-istilah asing seperti high season, low season, dan peak season. Sebenarnya istilah-istilah tersebut adalah istilah yang sudah umum. Akan tetapi tetap saja, bagi traveler pemula, terkadang istilah tersebut cukup membingungkan. Apa sih perbedaannya?
Pengertian High Season
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan musim liburan yang sedang lumayan ramai. Liburan nasional seperti libur pada saat Lebaran, libur long weekend terutama pada hari hari kejepit, libur pada saat Imlek, libur pada saat Natal atau liburan sekolah entah itu seminggu atau sebulan, semuanya termasuk kedalam high season.
Pada saat-saat tersebut, biasanya harga tiket untuk transportasi, baik kendaraan darat, laut, dan udara cenderung naik berapa persen. Tidak hanya tiket kendaraan, harga kamar hotel juga cenderung naik. Apalagi jika hotel tersebut berada di daerah daerah tujuan wisata favorit seperti Bali, Lombok, Semarang, Jakarta, Bandung, Bogor, dan beberapa destinasi wisata populer seperti Kota Wisata Batu, dan Malang. Kenaikan harga hotel cukup signifikan lho, kadang antara 30% hingga 50%.
Pengertian Low season
Ini adalah musim libur yang paling disukai oleh sebagian besar traveler. Karena pada saat itu permintaan untuk melakukan perjalanan wisata sedang rendah sehingga berbagai tujuan wisata biasanya sepi pengunjung. Pada saat-saat tersebut, ada banyak diskon dan penawaran voucher yang sering diberikan oleh agen travel untuk memancing minat para traveler agar mau berwisata. Jadi, pada saat itu kadang-kadang harga hotel sangat miring termasuk juga harga tiket pesawat. Murah meriah lah pokoknya.
Kalau kamu punya rencana untuk mencari waktu liburan yang paling tepat untuk mengurangi biaya, maka pada saat low season adalah pilihannya. Kamu harus pandai-pandai melobi atasan untuk mendapatkan waktu cuti pada saat tersebut.
Yang dimaksud dengan peak season
Istilah ini hampir tidak jauh berbeda dengan high season namun biasanya sekala liburan yang berlangsung pada peak season jauh lebih ramai, boleh dibilang “membludak” apabila dibandingkan dengan high season. Pada saat tersebut, kita harus rebutan jalan, rebutan tiket, dan rebutan kamar hotel dengan wisatawan lainnya, baik lokal maupun mancanegara.
Peak season sudah jamak kita temukan di beberapa tujuan wisata internasional seperti Bali, Jakarta, Bogor, dan Lombok. Di tempat tersebut, harga hotel kadang-kadang bisa naik hingga 250% dari harga normalnya.
Pada saat musim liburan tiba, baik itu high season dan peak season kamu harus pandai-pandai dalam mencari tiket pesawat dan mencari kamar hotel. Hampir bisa dipastikan memesan kamar hotel dengan langsung datang ke hotel (direct booking) tidak nggak akan bisa diandalkan. Satu-satunya solusi yang bisa diandalkan supaya bisa dapat tiket pesawat maupun kamar hotel yang diinginkan adalah dengan memesannya melalui agen online. Itupun harus beberapa bulan sebelumnya.
Dengan begitu, kita tidak akan takut tidak mendapatkan kamar hotel atau tiket pesawat. Memesan jauh-jauh sebelumnya kadangkala juga memberikan kita keuntungan di mana kita bisa mendapatkan harga yang cenderung lebih murah dibandingkan apabila kita memesan kamar hotel dalam waktu yang sangat berdekatan dengan musim liburan.
Soal kamar hotel yang sudah terlanjur dipesan akan tetapi harus dibatalkan karena alasan tertentu, sebenarnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan, mengingat pihak Agen Travel Online tetap akan memberikan refund. Tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Saat-saat musim liburan yang paling rame dan yang harus kamu waspadai diantaranya adalah pada saat liburan nasional, natal, tahun baru, serta pada saat musim liburan internasional, yaitu ketika musim panas tiba.
Comments
Post a Comment